Langsung ke konten utama

MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR BAG. II

METODE ILMIAH
A.   Jelaskan bagaimana cara memperoleh pengetahuan yang ilmiah dan tidak ilmiah.
B.   Sebutkan langkah-langkah operasional metode ilmiah.

Jawab :

A.    Pengertian metode Ilmiah dan non ilmiah. 
     1. Metode Ilmiah
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Metode ilmiah merupakan rangkaian struktur kerja yang tidak dapat dipisahkan.

Metode Ilmiah adalah cara untuk menunjukkan dan memberikan bukti akan kebenaran suatu teori dan atau pernyataan terkait dengan yang akan dikemukakan. Suatu Penelitian Ilmiah akan berhasil dengan baik apabila dilakukan dengan struktur metode ilmiah, seperti : Perumusan masalah, Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori, Penarikan Hipotesis, Eksperimen/Percobaan, Analisis Data, Penarikan Kesimpulan
 
2.      Metode Non Ilmiah
Metode non ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah. Namun dalam pemecahan masalah tersebut hanya berdasarkan pada  pendapat atau anggapan dari para ahli pikir atau dari para penguasa yang dianggap benar. Padahal anggapan itu belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya.


B.     Perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah.
1.   Metode Ilmiah
      Suatu Penelitian Ilmiah akan berhasil dengan baik apabisa dilakukan dengan struktur metode ilmiah. Struktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah sebagai berikut: 

a.     Perumusanmasalah 
    Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkannya. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatuobjek secara tertulis, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan objek tersbut. 

b. PenyusunanKerangkaBerpikir/DasarTeori 
     Penyusunan Kerangka berpikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antara berbagai faktor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan.

    Keterangan keterangan dalam menyusun suatu dasar teori dapat diperoleh dari buku-buku laporan hasil penelitian orang lain. Wawancara dengan pakar, atau melalui pengamatan langsung (observasi) di lapangan. Dasar teori berguna sebagai dasar menarik hipotesis.

c.  PenarikanHipotesis 
    Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap permasalahan atau pertanyaan yang diajukan berdasarkan kesimpulan kerangka berpikir/dasar teori. Dikatakan sebagai jawaban sementara karena hipotesis ini baru mengandung kebenarannya yang bersifat logis dan teoritis. Kebenarannya belum bersifat empiris, karena belum terbukti melalui eksperimen. 
d. Eksperimen/Percobaan 
    Untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan observasi dan percobaan atau eksperimen. Dari eksperimen atau percobaan tersebut akan diperoleh data. Data inilah yang akan dianalisauntukmemudahkanpenarikankesimpulan.
    
    Dalam melakukan eksperimen diperlukan beberapa variabel penelitian. Variabel penelitian adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu eksperimen. Variabel penelitian tersebut ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Dengan adanya variabel penelitian akan diperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam eksperimen sehingga lebih mudah untuk menarik kesimpulan. Jenis-jenis penelitian sebagai berikut:
a)  Variabel Bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam eksperimen.
b)  Variabel Terikat adalah variabel yang muncul akibat perlakuan dari variabel bebas.
c)   Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
e.  AnalisisData
Data diperoleh dari hasil eksperimen. data hasil eksperimen dibedakan menjadi 2:
1)  Data kualitatif yaitu data yang tidak disajikan dalam bentuk angka tetapi dalam bentuk deskripsi. Contoh data ciri morfologi.
2)   Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka. Contoh data hasil pengukuran tinggi batang suatu tanaman. Dta kuantitatif harus diolah dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram sehingga mudah dipahami orang lain.


f.   PenarikanKesimpulan 
    Penarikan kesimpulan harus mengacu pada hasil eksperimen. Kesimpulan dari suatu penelitian harus diambil berdasarkan semua data yang diperoleh. Penarikan kesimpulan bukan berdasarkan hasil rekayasa atau kkeinginan peneliti. Bukan pula untuk menuruti kemauan pihak tertentu dengan cara memanipulasi data. Kesimpulan harus memiliki hubungan yang jelas dengan permasalahnadanhipotesis.
    
    Ada 2 kemungkinan yang ada dalam pengmbilan kesimpulan, yaitu hipotesis diterima dan hipotesis ditolak.

2.   Metode Non Ilmiah 
Ada beberapa pendekatan metode non ilmiah yang banyak digunakan, yaitu; pendapat otoritas, pengalaman, penemuan secara kebetulan dan coba-coba (Trial and Error), metode a priori dan sebagainya.

a.  PendapatOtoritas 

    Pendapat otoritas ilmiah berasal dari orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau orang yang telah mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu bidang/ilmu. Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang tanpa diuji; selalu dipandang benar.
   Kadang-kadang ada pendapat yang tidak benar namun karena merupakan pendapat orang yang mempunyai wewenang, orang awan menganggap pendapat itu suatau kebenaran. Sejarah membuktikan bahwa sebelum diperkenalkan teori Copernicus, orang percaya bahwa matahari adalah satelit dari bumi. Bumi adalah pusat dari alam semesta. Copernicus dan kawan-kawanya dengan gigih membuktikan teori baru yang sekarang dipercaya kebenarannya bahwa sebenarnya bumi dan satelit-satelit yang lainya berbutar mengelilingi matahari. Ini sekaligus mengakhiri teori salah yang telah sekian lama selalu dianggap benar karena teori itu berasal dari orang yang memiliki wewenang.

b.   Pengalaman 

    Untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan manusia seringkali menggunakan pengalaman-pengalamannya. Contoh misalnya anak kecil kerapkali menggunakan pengalaman-pengalamannya untuk mendapatkan sesuatu yang dikehendaki dari orang tuanya. Misalnya; anak kecil menggunakan pengalamanya bahwa kalau ia selalu patuh terhadap orang tua dan berprestasi selalu mendapat ganjaran dari orang tuanya. Sebaliknya, kalau ia tidak patuh dan tidak berprestasi ia kena marah. Dengan pengalaman-pengalaman seperti itu, anak-anak cenderung patuh dan ingin mendapatkan prestasi yang setinggi-tingginya agar memperoleh pujiandanganjarandariorangtuanya.
    
   Pengalaman memang kadang-kadang banyak membantu. Tetapi jika tidak digunakan secara kritis bisa merugikan. Anak kecil yang terbiasa rakus kalau di rumah ; Selalu memilih kue-kue yang besar waktu ibunya membagi kue-kue kemungkinan anak itu akan memilih hadiah yang dibungkus dalam bungkusan yang lebih besar meskipun mungkin isinya barang yang tak berharga.


c   PenemuanCoba-coba(TrialandError)
    Penemuan secara kebetulan banyak terjadi dan banyak diantaranya sangat berguna, Misalnya, Newton menemukan hukum grafitasi bumi waktu ia secara kebetulan melihat buah apel yang jatuh. Archimedes, menemukan dalil Archimedes yang sangat terkenal  itu sewaktu ia mandi berendam dalam suatu bak yang penuh air. Ada seorang penderita malaria yang secara kebetulan menemukan obat penyakitnya pada waktu mandi dikolam yang berisi air pahit yang berasal dari kulit pohon kina yang pohonya tumbang ke dalam parit. Penemuan-penemuan seperti itu di peroleh tanpa rencana, tidak pasti, dan tidak melalui langkah-langkah yang sistimati dan terkendali.
    
    Penemuan coba-coba ( trial and error ) di peroleh tanpa kepastian untuk memperoleh suatu kondisi tertentu untuk pemecahan suatu masalah. Usaha seperti ini umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa arah dan tanpa keyakinan yang pasti untuk suatu pemecahan masalah. Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha coba-coba. Penemuan tersebut pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol.

d.
   MetodeAPriori 
    Metoda a priori juga disebut metoda intuisi. Dalam pendekatan ini orang menentukan pendapat mengenai sesuatu berdasar atas pengetahuan yang langsung ( didapat dengan cepat tanpa proses dan pemikiran yang matang). Dalil-dalil dan kesimpulan yang diterima menurut metode tersebut semata-mata berdasar alasan yang tidak dipertimbangkan dengan pengalaman.


        C.    Memahami Metode Ilmiah.
Perkembangan pola pikir manusia dimualai dari zaman Babilonia (kurang lebih 650SM) dimana orang percaya pada mitos, ramalan  asib berdasarkan perbintangan. Bahkan percaya adanya banyak dewa. Pengetahuan itu mereka peroleh dengan berbagai cara, antara lain:
1.   Prasangaka
Yaitu suatu anggapan benar padahal baru merupakan kemungkinan benar atau kadang-kadang malah tidak mungkin benar. Contoh, pada zaman Babilonia, orang percaya bahwa hujan dapat turun dari surge sampai kebumi melalui jendela-jendela yang ada di langit. Dengan prasangka, orang sering mengambil keputusan yang keliru. Prasangka hanya berguna untuk mencari kemungkinan suatu kebenaran.
2.   Intuisi
Yaitu suatu pendapat seseorang yang diangkat dari erbendaharaan pengetahuannya terdahulu melalui suatu proses yang tidak disadari. Jadi, seolah-olah begitu saja muncul pendapat itu tanpa difikir. Pengetahuan yang dicapai denngan cara demikian sukar dipercaya, ungkapan-ungkapan sering juga masuk akal namun belum tentu cocok dengan kenyataan. Contoh, seorang astrolog disamping rumusannya sering menggunakan intuisinya dalam memberikan ramalan nasib seseorang.
3.    Trial and error
Yaitu metode coba-coba atau untung-untunngan. Cara ini dapat diibaratkan seperti seekor kera yang mencoba meraih pisang dalam sebuah kerangken dari percobaab Kohler, seorang psikolog Jerman. Kera itu dengan cara coba-coba akhirnya dapat juga meraih pisang dengan menggunakan tongkat.
Banyak penemuan hasil “real and error” sangat berguna bagi manusia, misalnya, ditemukannya rendaman kulit kina untuk obat malaria. Penemuan dengan cara coba-coba ini jelas tidak efisien sebagai suatu cara untuk mencari kebenaran.
Pada zaman Yunani orang cenderung untuk mengikuti ajaran dari para ahli piker atau para penguasa. Namun, ajaran-ajaran ini ternyata banyak yang keliru karena ahli-ahli piker itu terlalu mengandalkan atas pemikiran atau akal sehat, dan kebenaran yang dianut itu adalah yang masuk akalnya. Contohnya, setiap hari kita melihat matahari terbit dari timur lalu terbenam dari barat. Maka masuk akallah bila dikatakan bahwa matahari beredar mengelilingi bumi. Pengetahuan yang didapat dengan cara tersebut diatas termasuk pada golongan pengetahuan yang tidak ilmiah.
Pengetahuan dapat dikatakan ilmiah bila pengetahuan itu memenuhi 4 syarat yaitu:
     
1.      Objektif
Artinya pengetahuan itu sesuai objeknya, maksudnya adalah bahwa kesesuaian atau dibuktikan denga hasil pengindraan. Contoh, Galileo dapat dianggap tokoh perintis ilmu pengetahuan khususnya IPA karena ia berani menentang kepercayaan yang ada pada masa itu yang berlawanan dari hasil pengamatannya. Ia mengajarkan pada murid0muridnya untuk tidak begitu saja mempercayai ajaran Aristoteles dan hendaknya melakukan eksperimen serta membuat kesimpulan atas obserfasinya itu. Singkatnya, Galileo mendambakan kebenaran yang objektif atas dasar empiri.

2.      Metodik
Artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu dan terkontrol.

3.      Sitematik
Artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu system, tidak berdiri sendiri (satu dengan yang lain saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh).

 4.      Berlaku umum
Artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau oleh beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Contoh : melalui teropongnya Galileo menemukan adanya gunung-gunung di bulan. Pengetahuan ini tak hanya berlaku bagi Galileo tetapi setiap orang bila menggunakan teropong yang sama dengan cara yang sama akan memperoleh pengetahuan yang sama, yaitu bahwa di bulan ada gunung-gunung.

B.   LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL METODE ILMIAH

          Salah satu syarat ilmu pengetahuan ialah bahwa materi pengetahuan itu harus diperoleh melalui metode ilmiah. Ini berarti bahwa cara memperoleh pengetahuan itu menentukan apakah pengetahuan itu termasuk ilmiah atau tidak. Metode ilmiah tentu saja harus menjamin akan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah, yaitu yang bercirikan objektivitas, konsisten, dan sistematik.
          Langkah-langkah operasionalnya adalah sebagai berikut :
1)    Perumusan masalah; yang dimaksud dengan masalah di sini adalah merupakan pernyataan apa, mengapa, ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti. Masalah ini harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2)    Penyusunan hipotesis; yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu perny ataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya  dalam suatu observasi atau eksperimentasi.
3)    Pengujian hipotesis; yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau melalui teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau eksperimentasi.
4)    Penarikan kesimpulan; penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta (data), untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta-fakta pernyataan hipotesis. Hipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah, dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.
          Keseluruhan langkah tersebut di atas harus ditempuh melalui urutan yang teratur, di mana langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya. Dari keterangan-keterangan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang disusun secara sistematis, berlaku umum dan kebenarannya telah diuji secara empiris.

Sumber:
 Ahmadi, Abu, dkk. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Darmadi, Hamid. 2012. Metode Non Ilmiahhttp://hamiddarmadi.blogspot.com. [6 April 2013, 12:29].
Nurdiansyah, Dhany. 2013. Pengertian Metode Ilmiah. file:///I:/metode-ilmiah.html.  [6 April 2013, 13:02]
Purnama, Heri. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS PERTEMUAN 3 PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET BASIC PSYCHOLOGICAL FEATURE IN CYBERSPACE

TUGAS PERTEMUAN 3 PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET  BASIC PSYCHOLOGICAL FEATURE IN CYBERSPACE DISUSUN OLEH : 1. ALFANZA RAMADHAN 2. DHEA ANISSA 3. MUHAMMAD RAYHAN EDI W (KETUA) 4. ULFA PUTRIANI 2PA20 FAKULTAS PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2020 URAIAN MENGENAI SALAH SATU BASIC PSYCHOLOGICAL FEATURE IN CYBERSPACE 1. Pengertian texting (SMS)           SMS adalah Short Message Service (SMS) adalah suatu fasilitas untuk mengirim dan menerima suatu pesan singkat berupa teks melalui perangkat nirkabel, yaitu perangkat komunikasi teleon selular, dalam hal ini perangkat nirkabel yang digunakan adalah telepon selular. Salah satu kelebihan dari SMS adalah biaya yang murah. Selain itu SMS merupakan metode store dan forard sehingga keuntungan yang didapat adalah pada saat telepon selular penerima tidak dapat dijangkau, dalam arti tidak aktif atau diluar service area (Triani,2011). 2. Kelebihan dan Kelemahan SMS...

Tugas matematika & ilmu alamiah dasar pertemuan 4

NAMA            : ALFANZA RAMADHAN KELAS           : 1PA19 NPM               : 10518421 TULISAN PERTEMUAN 4 RELASI A.     Pengantar mengenai relasi B.      Sifat relasi C.      Contoh penyajian matrik relasi dan diagram panah D.     Contoh soal dan penyelesaiannya (1) FUNGSI A.     Definisi fungsi B.      Domain, kodomain, range C.      Beri contoh soal dan penyelesaianya PROPOSISI A.     Konsep dan notasi dasar B.      Contoh proposisi C.      Berikan contoh soal proposisi dan penyelesaianya JAWAB RELASI A.     Relasi antara himpunan A dan himpunan B didefinisikan sebagai cara p...

URAIKAN SECARA MENDALAM MENGENAI SALAH SATU CARA UNTUK MELAKUKAN MANAJEMEN IDENTITAS DALAM DUNIA MAYA

URAIKAN SECARA MENDALAM MENGENAI SALAH SATU CARA UNTUK MELAKUKAN MANAJEMEN IDENTITAS DALAM DUNIA MAYA 1. Identitas Identitas diri kadang dan lebih seringnya dilihat sebagai informasi sederhana tentang seseorang. Identitas diri bisa jadi kebanggaan atau malapetaka. Itulah mengapa banyak orang bangga dengan identitas diri, tetapi juga banyak yang menutupinya. Ada banyak orang yang memiliki identitas yang berbeda dengan dunia maya dan dunia nyata. Disebabkan karna, Identitas diri dan lingkungannya sangat erat kaitan dan kepentingannya. Lingkungan terpenting seseorang adalah orang lain. Meskipun kita telah membangun identitas diri yang baik, dikarenakan banyak orang bercerita tentang diri kita dengan kacamata dan interpretasi sendiri; kemudian menghasilkan identitas diri kita dari kacamata orang lain bisa baik, bisa buruk. 2. Identitas Dunia Maya Dalam dunia maya atau infosphere, online game, second life, dan jejaring social identitas seseorang juga dipengaruhi lingkungannya. Menuru...